Kamis, 24 November 2016

TEOLOGI MATEMATIKA (KEDUDUKAN SERTA KETERKAITAN MATEMATIKA DALAM ISLAM)


Pengertian teologi
Istilah teologi, berasal dari bahasa Yunani adalah "theologia". Istilah ini berasal dari gabungan dua kata yaitu "theos, Tuhan" dan "logos, logika". Arti dasarnya adalah suatu catatan atau wacana tentang, para dewa atau Allah. Bagi beberapa orang Yunani, syair-syair seperti karya Homer dan Hesiod disebut "theologoi". Syair mereka menceritakan tentang para dewa yang telah dikategorikan oleh para penulis aliran Stoa (Stoic) ke dalam "teologi mistis". Aliran pemikiran Stois yang didirikan oleh Zeno (kira-kira 335-263 SM.) memiliki pandangan "teologi natural atau rasional", yang disebut oleh Aristoteles, dengan istilah "filsafat teologi", sebutan yang merujuk kepada filsafat teologi secara umum atau metafisika.
Teologi adalah : pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan berdasarkan iman. Secara sederhana, iman didefinisikan sebagai sikap manusia dihadapan Allah, Yang mutlak dan Yang kudus, yaitu diakui sebagai Sumber segala kehidupan di alam semesta ini. Iman ada di dalam diri seseorang antara lain melalui pendidikan (misalnya oleh orang tua), tetapi dapat juga melalui usaha sendiri, misalnya dengan cermat merenungkan hidupnya di hadapan Sang pemberi hidup itu. Dalam hal ini Allah dimengerti sebagai Realitas yang paling mengagumkan dan mendebarkan. Tentulah dalam arti terakhir itu berteologi adalah berfilsafat juga.
KETERKAITAN MATEMATIKA DENGAN ISLAM
1.      Relasi
Pada matematika simbol X dan Y, biasanya digunakan untuk penyimbolan pada fungsi maupun himpunan, X untuk daerah asal (domain) dan Y daerah kawan (kodomain). Berikut ini akan dipaparkan beberapa kesamaan antara agama Islam dan Matematika secara satu persatu. Relasi berasal dari kata bahasa Inggris relation yang berarti hubungan. Dalam dunia Islam hubungan antara umat islam dengan umat islam yang lain (yang dimaksud disini adalah antara pria dan wanita yang belum ada ikatan atau menikah) selama tidak menimbulkan fitnah dan tidak keluar dari jalur syariat maka diperbolehkan, bahkan bergaul dengan umat yang berbeda agama diperbolehkan. Dengan kata lain adalah hubungan yang sehat. Tiap orang boleh berteman dengan satu orang, dua orang ataupun dengan banyak orang tidak dibatasi.
Bahkan seseorang dapat memilih untuk tidak bergaul dengan orang lain (mungkin orang yang akan diajak bergaul,tersebut membawa pengaruh buruk dalam lingkungan).
Seperti yang diterangkan dalam QS Al Insaan ayat 24 :

Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.( QS.Al Insaan: 24)
Dalam matematika juga terdapat istilah Relasi yang artinya tidak jauh beda dengan arti relasi di atas.
Dapat disimpulkan, relasi dalam Islam dan relasi dalam matematika mempunyai persamaan. 
Seperti yang diterangkan Dalam Alqur'an :
Yang artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
dan
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. ( QS Annisaa' : 1)

2.      2. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu matematika yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna, bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan atau disimpulkan baik secara numerik (missal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data dan tidak pas digunakan untuk mengambi keputusan.
Sebagai contoh, misalnya: terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari anggota keluarga, yaitu Bapak, Ibu, dan tiga anak. Setiap hari mereka rutin membaca AL Qur'an. Bapak biasa membaca AL Qur'an 30-60 ayat/hari, ibu biasa membaca AL Qur'an 45-100 ayat/hari, anak pertama biasa membaca AL Qur'an 20-50 ayat/hari, anak kedua biasa membaca AL Qur'an 10-30 ayat/hari, dan anak yang terakhir hanya mampu membaca maksimal 5-10 ayat/hari karena ia masih dalam proses belajar membaca AL Qur'an.
Amalan-amalan yang dilakukan oleh keluarga diatas bisa di sajikan dalam tabel seperti dibawah ini:

No
AnggotaKeluarga
Jumlahayat
Rata-rata 
1.
2.
3.
4.
5.
Bapak
Ibu
Anak pertama
Anak kedua
Anak ketiga
30-60
45-100
20-50
10-30
5-10
45
72.5
35
20
7.5 

Dalam kehidupan sehari-hari selama di dunia segala tindakan atau perbuatan manusia baik itu berupa kebaikan maupun keburukan selalu dicatat oleh malaikat yang bertugas mencatat amal baik dan amal buruk yaitu malaikat rakib dan atib. Dan setiap orangpun belum tentu memiliki amalan-amalan yang sama dalam kesehariannya. Kemudian catatan amalan-amalan itu dikumpulkan sampai pada hari kiamat. Dan pada saat seluruh manusia dikumpulkan di yaumul mahsyar, catatan amalan-amalan perbuatan itu dibuka kembali dan diperlihatkan kepada semua manusia tentang amalan perbuatan mereka selama hidup didunia.
Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat AL Mujadilah ayat 6,yang Artinya

29. Dan segala sesuatu Telah kami catat dalam suatu kitab[1548].
[1548] yang dimaksud dengan kitab di sini adalah buku catatan amalan manusia.

3.      3. Konsep Limas Segi Enam Dalam Islam
Di dalam matematika kita mengenal bangun ruang limas segi enam yang memiliki alas berbentuk segi enam dan memiliki sisi tegak yang berbentuk segi tiga serta dalam Islam kita mengenal rukun iman yang terdiri dari enam poin. Bila kita lihat, keduanya saling berhubungan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhLybHt94PUx9XM6XR_I9J8xqVrZfSI-wnYvHwr8-snz5DWh76q246MWLL0-jiKejWk2y1BgUw5omhgBMdBx72UdcO1TrtDYYXmlcZjKsZKhoafsB9ciiVro9qOE2NQBSKS6n7SkcQPrA/s1600/Untitled.jpg                              
  T    = Iman

A    = Beriman kepada Allah
B     = Beriman kepada Malaikat
C     = Beriman kepada Kitab-Kitab Allah   
D     = Beriman kepada Para Rasul    
E     = Beriman kepada Hari Akhir
F     = Beriman kepada Takdir Allah

Dari gambar di atas limas segi enam mempunyai tujuh titik sudut yaitu ABCDEF.T, T adalah titik puncak suatu limas segi enam yang dimisalkan sebagai iman seseorang. Tanpa bermaksud untuk menyetarakan kedudukan Allah dengan rukun-rukun iman yang lain, pokok bahasan ini akan membahas pentingnya rukun iman sebagai pondasi iman seseorang. Sebelum kita membahas rukun-rukun iman, sebaiknya kita mengerti dulu apa itu pengertian iman.
Kata iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Menurut ilmu Tauhid iman didefinisikan sebagai membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan tindakan.

Kedudukan Matematika Dalam Islam
Berbicara tentang Islam, tentunya tidak boleh melupakan landasan utama ajaran ini, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Al-Qur’an merupakan sumber pokok ajaran Islam yang bersifat qath`y, yang secara murni merupakan wahyu dari Allah SWT. Dalam hal ini ternyata, Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang telah banyak dibuktikan oleh para ahli dewasa ini. Syeh Thonthowy Jauhari dalam tafsirnya Al-Jawahir telah memberikan penafsiran bahwa Allah SWT telah bersumpah dengan ilmu secra keseluruhan. Dia bersumpah dengan bilangan genap dan ganjil yang keduanya merupakan bilangan asal ( Qs. Al-Fajr : 3 ). Ini cukup beralasan sekali karena Al-quran memang diturunkan bagi umat yang berakal.
Dalam perkembangan matematika selanjutnya, apa yang disampaikan Al-Qur’an tersebut kini telah terbukti yaitu dengan mincul teori angka yang disebut “Binery System”. Dalam istilah binery ini hanya ada dua macam bilangan yaitu genap dan ganjil. Yang digunakan dalam komputer elektronik yakni 0 ( nol ) dan 1( satu ) untuk mengerjakan hitungan secara modern.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar