Al Qur’an merupakan sumber dari
segala sumber ilmu. Bukan hanya ilmu agama, melainkan ilmu pengetahuan juga ada pada
Al Qur’an termasuk ilmu Matematika. Dalam Al Qur’an disebutkan sejumlah
angka-angka. Penyebutan angka-angka ini, bukan asal disebutkan, tetapi memiliki
makna yang sangat dalam, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Misalnya, ketika ada yang bertanya mengenai jumlah penjaga neraka Saqar, dalam
surah al-Muddatstsir ayat 31 disebutkan sebanyak 19 orang. Allah menciptakan
langit dan bumi selama enam masa. Tuhan adalah satu (Esa), bumi dan
langit diciptakan sebanyak tujuh lapis, dan lain sebagainya. Dan penyebutan
angka-angka ini, menunjukkan perhatian Al Qur’an terhadap bidang ilmu
pengetahuan, khususnya matematika.
kalimat basmalah yang
diletakkan sebagai kalimat pembuka dari keseluruhan ayat dan surah di dalam Al
Qur’an, memiliki susunan angka yang sangat menakjubkan. Kalimat basmalah
bila dihitung hurufnya mulai dari ba hingga mim, berjumlah 19 huruf. Angka 19
ini, ternyata menjadi ‘kunci utama’ dalam bilangan jumlah surah, jumlah ayat,
dan lainnya di dalam Al Qur’an.
Begitu juga dengan angka tujuh,
bukan hanya sekadar menyebutkan angkanya, tetapi memiliki perhitungan dan
komposisi yang sangat tepat. Misalnya, jumlah ayat dalam surah Al-Fatihah
sebanyak tujuh ayat dan jumlah surah-surah terpanjang dalam Alquran (lebih dari
100 ayat) berjumlah tujuh surah.
Penyebutan angka-angka itu bukanlah
secara kebetulan atau asal bunyi. Semuanya sudah ditetapkan oleh Allah dengan
komposisi yang jelas dan akurat. Karena itulah, Stephen Hawking, seorang
ilmuwan dan ahli matematika terkenal, yang pada awalnya tidak membutuhkan
hipotesis Tuhan dalam mempelajari alam semesta, meyakini adanya unsur
matematika yang mengagumkan yang melekat di dalam struktur kosmos (alam
semesta). Hawking mengatakan, ”Tuhanlah yang berbicara dengan bahasa itu.”
Hal yang sama juga diungkapkan
Albert Einstein, fisikawan terkenal dan penemu bom atom. ”Tuhan tidak sedang
bermain dadu,” ungkap Einstein. Semua berdasarkan perhitungan, ukuran, dan
perencanaan yang matang, bahkan ketika dentuman besar ( big bang )
pertama, di mana Allah dengan kata Kun Fayakun -nya, menciptakan
alam semesta dalam hitungan t = 0 hingga detik 10 pangkat minus 43 detik.
Stephen Hawking mengatakan,
”Seandainya pada saat dentuman besar terjadi kurang atau lebih cepat
seperjuta-juta detik saja, alam semesta tidak akan seperti (sekarang)
ini.”Itulah rahasia Allah. Semua yang disebutkan-Nya di dalam Alquran, menjadi
tanda dan petunjuk bagi umat manusia, agar mereka beriman dan meyakini
kebenaran pada kitab yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Wa Allahu
A’lam.
·
Angka-angka
Menakjubkan dari Beberapa Kata dalam Al Qur’an
Kalau kita buka Al Qur’an dan
perhatikan beberapa kata dalam Al Qur’an lalu menghitung berapa kali kata
tersebut disebutkan dalam Al Qur’an, kita akan peroleh suatu hal yang sangat
menakjubkan. Mungkin kita bertanya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencari
dan menghitungnya. Dengan kemajuan teknologi khususnya komputer, hal tersebut
tidak menjadi masalah. Misalnya pada kata “dunya” dan “akhirat” yang disebutkan
dalam Al Qur’an dengan frekuensi sama, kita dapat menafsirkan bahwa Allah
menyuruh umat manusia untuk memperhatikan baik kehidupan dunia maupun kehidupan
akhirat secara seimbang. Artinya kehidupan dunia dan akhirat sama-sama penting
bagi orang Islam. Selanjutnya pada penyebutan kata “malaaikat” dan
“syayaathiin” juga disebutkan secara seimbang. Hal ini dapat mengindikasikan
bahwa kebaikan yang direfleksikan oleh kata “malaaikah” akan selalu diimbangi
oleh adanya kejahatan yang direfleksikan oleh kata “syayaathiin”. Hal lain juga
dapat kita kaji pada beberapa pasangan kata yang lain.
·
Pendapat-Pendapat terkait tentang
Matematika dalam Al Qur’an
○ ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal.” (QS Ali Imran: 190).
○ ”Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan
bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).” (QS
Yunus: 5).
○ Abah Salma Alif Sampayya, penulis buku Keseimbangan
Matematika dalam Alquran , menyatakan, bilangan adalah roh dari matematika
dan matematika merupakan bahasa murni ilmu pengetahuan ( lingua pura ).
Setiap bilangan memiliki nilai yang disebut dengan angka.
○ Peranan matematika dalam kehidupan pernah
dilontarkan oleh seorang filsuf, ahli matematika, dan pemimpin spiritual
Yunani, Phitagoras (569-500 SM), 10 abad sebelum kelahiran Rasulullah SAW.
Phitagoras mengatakan, angka-angka mengatur segalanya.
○ Kemudian, 10 abad setelah kelahiran Rasulullah SAW,
Galileo Galilea (1564-1642 M), mengatakan: Mathematics is the language
in which God wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan
Tuhan dalam menulis alam semesta).
○ Hal ini menunjukkan bahwa mereka mempercayai
kekuatan angka-angka (bilangan) di dalam kehidupan. Senada dengan pendapat
Galileo, Carl Sagan, seorang fisikawan dan penulis novel fiksi ilmiah,
mengatakan, matematika sebagai bahasa yang universal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar