Karakteristik
Matematika
Karakteristik
Matematika secara umum :
1. Memiliki objek
kajian abstrak
Objek
Abstrak juga disebut objek mental yang ada dalam pikiran
Meliputi objek dasar seperti : (1) fakta, (2) konsep, (3) definisi, (4) operasi, (5) prinsip
Dari objek dasar disusun suatu pola dan struktur matematika.
Meliputi objek dasar seperti : (1) fakta, (2) konsep, (3) definisi, (4) operasi, (5) prinsip
Dari objek dasar disusun suatu pola dan struktur matematika.
·
Fakta (abstrak)
·
Konsep
·
Definisi
·
Operasi
·
Prinsip
2. Bertumpu pada
kesepakatan
Kesepakatan
Aksioma (postulat) maksudnya adalah pernyataan pangkal yang sering dinyatakan
tetapi tidak perlu dibuktikan. Untuk menghindarkan berputar-putarnya di dalam
pembuktian. Konsep primitif seperti undefined term (pengertian yang tidak perlu
adanya definisi). Beberapa aksioma tersebut dapat membentuk suatu sistem aksioma,
yang selanjutnya dapat menurunkan lemma dan teorema.
3. Berpola pikir
dedukatif
Pola
pikir deduktif yang di maksud adalah Berpangkal dari hal yang umum diterapkan
ataupun di arahkan ke hal yang bersifat khusus Ketika seorang anak sudah
mengenal konsep “persegi’, selanjutnya anak akan mengamati lingkungan sekitar,
dan dapat mengatakan bangun-bangun yang diamati merupakan persegi atau bukan
persegi dari hasil pengamatan diperoleh teori pythagoras, tetapi harus
dibuktikan secara umum.
4. Konsisten dalam
sistemnya
Maksudnya
di dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada yang saling terkait dan ada
yang saling lepas. Sistem aljabar dengan sistem geometri saling lepas. Dalam
sistem aljabar ada sistem yang saling terkait. Dalam satu sistem tidak
boleh ada yang kontradiksi. Tetapi antar sistem ada kemungkinan timbul
kontradiksi. Contohnya dalam geometri Euclides jumlah sudut-sudut segitiga
adalah 180 derajat. Sedangkan di geometri non Euclides jumlah sudut-sudut
segitiga lebih dari 180 derajat.
5. Memperhatikan
semesta pembicaraan
Konsekuensi
dari simbol yang kosong dari arti adalah diperlukannya kejelasan dalam lingkup
model yang dipakai. Bila ruang lingkupnya bilangan, berarti x, y, dan z adalah
simbol bilangan. Sebagai contoh: Dalam ruang lingkup bilangan bulat,
penyelesaian 2x = 7 adalah tidak ada.
Pengembangan Karakter
Matematika di dalam Pembelajaran
Beberapa karakter
yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika antara lain sebagai berikut :
1) Sikap teliti,
cermat, dan hemat
Matematika
disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakikatnya matematika berkaitan dengan
masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil
dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan
tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung, seseorang dituntut bersikap teliti, cermat,
hemat, cepat, dan tepat.
2) Sikap jujur,
tegas, dan bertanggung jawab
Matematika
juga mengajarkan sikap jujur, tegas, dan benar. Tegas pada permasalahan diatas
dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 6 x 5pasti 30. Kita tegas
mengatakan 6 x 5 = 30 adalah benar. Kalau bukan 30, kita tegas mengatakan itu
salah. Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian. Langkah-langkah
dalam pembuktian matematika harus berdasarkan pada hal-hal yang sudah diakui
kebenarannya. Langkah demi langkah harus berdasarkan alasan yang kuat dan
benar. Dengan cara inilah sebenarnya matematika mengajarkan sikap hidup benar
dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan, kita
diajarkan bahwa setiap perkataan, kehendak, dan, perbuatan harus berdasar
sumber yang benar.
3) sikap percaya diri
dan pantang menyerah
Seperti
yang telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika, matematika sebenarnya juga
mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri.
Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika, kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab, kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus, sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai, rasa puas dan bangga akan tumbuh.
Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika, kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab, kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus, sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai, rasa puas dan bangga akan tumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar