Kamis, 29 September 2016

MENGENAL SEJARAH MATEMATIKA DI NEGERI DEWA MITOLOGI



MENGENAL SEJARAH MATEMATIKA DI NEGERI PARA DEWA MITOLOGI
Setelah peradaban matematika di Babilonia dan Mesir telah meluas. Perkembangan di masa bangsa Yunani juga dipercaya merupakan perkembangan matematika yang paling pesat diantara perkembangan yang sebelumnya. Pada masa Yunani tercatat ada beberapa matematikawan penting yang telah berjasa, yaitu Thales , Phythagoras, Anaxagoras, Hippocrates, dan lain- lain. Mereka telah mempelopori perkembangan matematika dibidang Geometri. Kata matematika itu sendiri di Bahasa Yunani kuno disebut μάθημα (mathema),yang berarti “mata pelajaran”. Matematika Yunani merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa yunani. Pencapaian matematika paling awal dari Yunani hampir sepenuhnya tidak kita ketahui, itu adalah fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa mereka tidak pergi kemana saja di luar pengetahuan umumnya saat itu. Luasnya pengaruh Mesir (melalui peradaban Kreta-Mycenaean) dan Timur dekat (melalui pemukiman di sekitar Aegean) masih problematis. Matematikawan yang berasal dari yunani tingal di  kota sepanjang mediterania, dari Italia hingga ke Afrika. Tetapi mereka dipersatukan oleh budaya yang sama dan bahasa yang sama juga.
Matematika Yunani lebih berbobot daripada matematika yang telah dikembangkan oleh Bangsa-bangsa pendahulunya. Kenapa seperti itu? Karena Semua naskah matematika Yunani yang masih terpelihara menunjukkan bahwa mereka menggunakan penalaran induktif, yakni pengamatan yang dilakukan berulang-ulang yang telah digunakan untuk mendirikan aturan praktis. Lalu, matematikawan Yunani menggunakan penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikan kebenaran matematika tersebut.
Sama hal nya dengan bangsa mesir dan mesopotamia, Bangsa yunani juga telah mengembangkan sistem numerasi sendiri. Sistem numerasi Yunani ini dikenal 2 jenis yaitu attic dan ionia. Sistem nummerasi attic yaitu penggunaan simbol sederhana berupa garis/tongkat untuk menyatakan jumlah suatu materi. Setelah itu baru berkembang sistem numerasi ionia yang telah memberikan simbol simbol khusus dalam penomoran dan abjad. Sistem ini berkembang semenjak abad ke 8 BC. Contohnya penggunaan abjad sebagai perwakilan nomer,  1 dengan α (alpha), dua dengan β (beta), tiga dengan γ (gamma), empat dengan δ (delta) dan lima dengan ε (epsilon).  Perkembangan matematika Yunani dipelopori oleh Thales dan Phytagoras pada abad ke 6.
Matematikawan-Matematikawan Yunani Kuno
            Seperti yang telah kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikannya. Siapa tokoh – tokoh yang telah berjasa dalam perkembangan matematika, Berikut beberapa matematikawan pada masa Yunani kuno :

1.      Thales(± 624 – 548 SM)
Thales dilahirkan di Militus. Di masa-masa mudanya Thales adalah seorang pedagang yang membawanya pergi jauh dari negerinya. Dalam kunjungannya ke negeri-negeri yang lain, Thales berkesempatan menambah pengetahuannya dalam bidang matematika, alam dan astronomi. Thales juga mengemukakan ada lima teorema tentang geometri, yang mungkin telah diperolehnya dari hasil perjalanannya. Teorema tersebut adalah:
         Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.
         Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
         Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan adalah sama.
         Dua segitiga adalah sama dan sebangun apabila dua sudut dan satu sisinya sama.
         Suatu sudut yang dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku.
            Dalam bidang astronomi, Thales dikagumi karena dia sudah dapat memprediksi gerakan ellips matahari dalam peredarannya dalam satu tahun.
2.      Phytagoras
Tidak jauh berbeda dengan Thales, Phytagoras juga pernah belajar di Mesir, Babylonia, dan India. Setelah kembalinya dia dari perjalanan ke luar negeri, Phytagoras mendirikan sebuah sekolah di Crotona yang memberikan pelajaran falsafah, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Motto dari Phytagoras itu sendiri yang terkenal adalah “semua adalah bilangan” atau “bilangan menguasai seluruh alam”. Dalam hal ini, bilangan yang dianggap sebagai sejumlah titik dalam konfigurasi geometri, yang menggambarkan mata rantai antara geometri dan aritmatika. Phytagoras dan murid-muridnya membangun bilangan-bilangan figuratif dimana banyak teorema menarik yang dapat dibuat dengan bilangan figuratif ini,
antara lain : Bilangan triangular, Bilangan bujursangkar, Bilangan pentagon, Bilangan hexagon, Bilangan persegi panjang.
Bilangan lainnya yang dianggap sebagai hasil temuan Phytagoras adalah bilangan bersahabat dan bilangan sempurna. Suatu bilangan dikatakan bilangan bersahabat apabila bilangan yang pertama sama dengan jumlah pembagi murni bilangan kedua, dan bilangan kedua sama dengan pembagi murni bilangan pertama. Sedangkan untuk bilangan sempurna apabila jumlah pembagi murni suatu bilangan sama dengan bilangan itu sendiri.
3.      Anaxagoras
Lalu setelah matematikawan phythagoras, Matematikawan Anaxagoras dilahirkan di Clazomenae dan meninggal kira-kira tahun 428 SM. Dia pernah dipenjarakan di Athena karena dia mengatakan bahwa matahari bukanlah dewa yang harus disembah, melainkan hanyalah sebuah benda besar yang berpijar. Pendapat ini sangat bertentangan dengan kepercayaan masyarakat ketika itu sehingga Anaxagoras dimusuhi oleh masyarakat. Kemudian Anaxagoras menerbitkan buku yang berjudul “On Nature”. Dengan terbitnya buku tersebut, pendapat Anaxagoras mengenai alam semesta mulai berkembang di tengah masyarakat dan akhirnya karya Anaxagoras ini menjadi buku yang sangat popular di zaman itu.
4.      Hippocrates
Hippocrates dilahirkan di Chios kira-kira tahun 460 SM. Hippocrates menulis buku yang berjudul “Element of Geometry”. Menurut teorema yang dikemukakan oleh Hippocrates yaiu : segment-segment yang sebangun dari lingkaran-lingkaran yang mempunyai ratio yang sama dengan kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocrates mendemonstrasikan teoremanya ini dengan memperlihatkan bahwa luas dua lingkaran adalah berbanding lurus dengan kuadrat diameter-diameternya.
5.      Archytas
Archytas dilahirkan di Torentum kira-kira 428 SM. Dia adalah seorang jenderal dan negarawan sekaligus seorang pengikut Phytagoras yang menempatkan aritmatika diatas geometri. Archytas adalah orang yang sangat perhatian dengan pendidikan dan kurikulum sekolah. Dia membagi matematika atas empat cabang matematika, yakni aritmatika, geometri, musik dan astronomi. Salah satu karya Archytas yang menonjol adalah penyelesaian Delion Problem dengan tiga dimensi yang melibatkan kerucut dan silinder, yang merupakan langkah pertama kepada geometri analitik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar